UJIAN HOW

aku nemu cerpen jaman smp nih *baca:alay* setelah mengais-ngais dilepiku cintaku akhirnya nemu
file word judulnya "UJIAN HOW"

gara-gara buka cerpen jaman bahulak jadi kacooo :s
inget kalo bentar lagi ujian, lulus SMA, kuliah daannn mboh ><

cekidooot "UJIAN HOW"


72 hari lagi ujian nasional. Aku belajar mati-matian. Semua buku di toko besi, eh toko buku, ku baca semua. Aku rajin pergi ke perpustakaan, aku rajin berangkat les, aku rajin mandi, aku rajin gosok gigi, aku rajin cuci kaki, aku rajin minum susu. Nggak nyambung.
“Tugas akhir menjelang ujian nasional adalah membuat presentasi penuh warna dan kreativitas. Satu kelompok 5 orang. Temanya penjajahan Jepang di Indonesia “ Bu Muji menjelaskan.
“Presentasinya kapan Bu?”
“Minggu depan Sat. Ibu harap kalian mampu bekerja sama semaksimal mungkin. Selamat siang anak-anak.”
Kelas mulai riuh, semua bingung mencari kelompok. Aku diam, berekspresi bengong, mulut terbuka mirip sapi kelaparan.
“Hei ! sekelompok sama aku ya?” Raisa mengacaukan lamunanku.
“Oh.. Eh.. Emm iya.” Padahal aku asal jawab, nggak mudeng dia ngomong apa. Ditelingaku yang kedengeran suara dia di efek slow motion.
“Hooooeee ! soekelooooompooaak suamua uwaaku yuua ? ”
“Oooohh.. oeehh... Huemmm Iyoaaa.” Plaaak. Sadar Aya.
Sekelompok sama Raisa, Dwi, Vina, dan aku lupa.  Sepulang sekolah kami berlima berunding, konferensi meja segi empat. Kami memikirkan konsep presentasi yang penuh warna dan kreativitas.
“Ahaa !” Aku memecah keheningan.
“Apa ? Idemu apa ?”
“Aku kebelet pipis. ” Jawabku polos
Sepertinya mereka tegang. Butuh intermezzo, butuh bintang tamu di konferensi ini. Mereka pasang tampang kebelet eek semua. Serius bener. Kalu aku punya uang aku mau panggil Kiki Farel pelawak yang bakat melawak. Plak. Kiki Farel kan cowok perfeksionis. Bego ! Aku panggil Bondan Winarno aja deh, biar tetap sehat tetap semangat  agar bisa jalan-jalan dan makan-makan, pokoke mak njuusss. Sadaaap !
Kembali ke pelawak, aku mau panggil Adul aja. Tingginya sepantaran sama aku, jadi kita bisa main dibawah meja bareng-bareng. Yee!! Prokprokprok !!
Hening.
“Aku tahu ! kita bikin presentasi kita pake kertas asturo, di bentuk sapi yang lagi makan rumput, di punggung sapinya kita tulis materi 1. Oke ?” Raisa menjelaskan dengan semangat 45.
“Widiiih ! Canggih.. ckck ” Aku berdecak kagum.
“Inspirasinya dari kamu Aya. Mukamu rempong, kayak sapi kelaperan.”
“Beli sate di pasar raya. Kurang ngajar !”
“Pantun apaan ? Rima majas dan baris setiap baitnya nggak ada silsilahnya, nggak nyambung. Dasar !”
“...”
Emang bener nggak nyambung, makanya aku diem.
Hujan deras mengguyur kota kecil ini. Aku dan teman-teman masih asik menggambar sapi dan menempelkannya di atas asturo hijau.
“Kamu nggambar apa ? Kok kayaknya aku pernah liat.”
“Ini sapinya lagi kebelet pup.”
“Kok pupnya biru ?”
“Karena asturonya nggak ada yang warna kuning kecoklatan.”
“Oh. Lanjutin , nggambarnya bagus.”
Apanya yang bagus ?? Dia terlalu baik, nggak tega mengacuhkan gambarku, mungkin gambarku emang sempurna. Bakat menjadi pelukis pup. Kesibukanku menggambar pup ternyata membuahkan hasil, teman-temanku telah menyelesaikan karya sapi materi kita. Minggu depan siap untuk dipresentasikan.
Tak lama setelah tugas ini ketua kelas kami mengumumkan bahwa ujian praktek menyanyi berkelompok dilakukan minggu depan. Aku panik, tiarap di tanah ! Tembak ! (nggak jelas). Sebelumnya aku sudah memiliki kelompok menyanyi. Kami berencana akan menyanyikan lagu inggris lupa judulnya.
Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes or how my heart breaks
i will be right here waiting for you
                          ( Richard Marx – Right Here Waiting )
Yang tahu judulnya hubungi 14022, atau hubungi kantor kelurahan wilayah masing-masing. Tugas presentasi ? Cek. Tugas menyanyi ? Cek . Beres dah ! Tinggal bersiap-siap untuk try out ujian yang ketiga.
Try out pertama dan kedua nilaiku masih di bawah rata-rata kelas, menurut kalian bagaimana nilai try out ketigaku ? Terimakasih kalian mengatakan dalam batin “Tambah bagus”, atau “memuaskan”. Tapi kalian salah. Jadi gosok terus, coba lagi ! Nilaiku terukir cantik di website kota. Try out ketiga ini memang try out yang diadakan oleh pemerintah kota. Nilaiku benar-benar membuat seekor ibu ikan yang sedang hamil menggugurkan kandungannya. Nilaiku berkisar anta 45-60, dan peringkatku adalah..... 168 dari 210 siswa. Padahal aku masuk kelas unggulan (nyasar). Teman-temanku mendapat peringkat dibawah 100, dan aku ? Mengenaskan, 3 minggu lagi ujian nasional. Study hard ! Yeah , don’t give up !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Indonesia

ALONE